JANGAN BINGUNG, BRO !

oleh : Wiarsih Asikin


"APE lo bilang? Jangan bingung? Geblek. lo yee. Gue tuh udeh seminggu belakangan justeru disekep sama bingung, eeeeh, lu baru ketemu sejenak malah bilang jangan bingung. Emangnya lo udeh pernah makan pagi sama mas permata, makan siang sama berlian dan makan malam sama mutiara?"

" Kalau saya disuruh makan seperti yang sampeyan katakan barusan, saya tetap memilih nasi, kok. Nasi itu lebih cocok dan sampai sekarang, hanya nasi yang berasnya diimport apa tidak, tapi tidak pernah bermasalah. Soalnya, kedelai kan bermasalah. Begitu pun sapi impor. Malah, gara gara sapi, seorang presiden partai diciduk KPK"

"Kamu omong apa sih? Aku tuh sedang dan lagi bingung. Nggak usahlah ngomong soal impor yang dikorupsi dan soal kedelai yang memang tak diapresiasi pemerintah untuk dijadikan komoditi handal Indonesia. Jadi, tolong... tolong jangan buat aku makin bingung, sebab, tahun depan aku gak jadi caleg apalagi presiden. Tapi, aku yakin, kalau hasil survey benar dilaksanakan, yang jadi presiden banyak yang berharap Jokowi. Tapi, kira kira, Jokowi mau apa nggak yaa jadi presiden?"

"Katanya lagi bingung. Tapi, sampeyan malah mulai ngomong politik. Itu sama saja sampeyan sengaja membingungkan saya. Sebab, saya sama sekali nggak belajar politik. Yang saya tau, kalau nyaleg dan mau jadi anggota dewan, harus punya duit milyaran. Sebab, biaya kampanye sangat tak terduga besarnya. Belum lagi jika perlu melaksanakan serangan fajar. Wow... jadi, jangan heran jika setelah menjabat pada korupsi dan akhirnya diciduk sama KPK " 

"Kamu tuh sebenarnya siapa sih kok bisa bisanya bawa bawa KPK. padahal, korupsi masih betumpuk dan yang gasak uang negara ratusan milyaran paling cuma divonis sepuluh tahun. Jadi, nggak usahlah kita memberantas korupsi kalau hukuman buat koruptor malah begitu ringan"

"Memangnya, kamu atau ayah kamu koruptor, yaa"

"Eeeh... jangan bikin fitnah seernaknya, yaa. Kamu bisa saya laporkan karena telah mencemarkan nama baik. Ingat, ayah saya kaya raya karena dia itu pejabat, yang sering bawa pulang uang kantor karena kuatir digasak maling, tapi setelahnya tak dibawa lagi ke kantor dengan alasan lupa dan tidak sempat."

"Oooh begitu yaa.... Hebat yaa ayah kamu dengan lupa dan tidak sempatnya. Kamu ikutan makan uangnya dong>"

"Waaah... saya tuh makan nasi dan lauk pauk mas. Maaf... sampai saat ini saya tak pernah ngunyah dan nelan uang. Sumpah, saya tidak doyan uang. "

"Maksud saya, kamu ikut menggunakan dan memanfaatkannya, kan?"

" Apaaaaaa? Jangan seenaknya menuduh, yaa. Saya ini kan masih nganggur. Jadi, kalau mau beli mobil mau ke Singapura, mau beli apartemen dan lain lain, yaaa, nggak mungkin minta ke sampeyan atau bokap sampeyan. Jadi, jelas saya minta ke bokap saya. Dan yang namanya minta, sangat beda dengan korupsi, mas"

"Pusing juga yaa dialog dengan kamu. Timbang saya ikut pusing, maaf, dengan sangat terpaksa saya harus mengatakan, selamat tinggal bro."

"Huuuuh... tadi bilang jangan bingung, bro. Sekarang, malah selamat tinggal, bro. Lalu, aku harus bilang apa dong?"

Si Boncel terpaksa masuk ke kamarnya. Mematikan lampu, mematikan radio, mematikan televisi dan mematikan pikirannya, karena dia hanya punya satu keinginan, TIDUR.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "JANGAN BINGUNG, BRO !"

Post a Comment