FENOMENA EYANG SUBUR

         Padahal tak seorang pun penduduk negeri ini yang pernah melihat akting eyang Subur, baik di film, sinetron atau panggung hiburan. Padahal, juga tak pernah ada media yang mengabarkan keberhasilan eyang Subur meraih piala citra atau dapat anugerah award dari sebuah perusahaan yang kerap menayangkan acara award di televisi. Padahal, juga tak pernah diberitakan kalau yang bersangkutan diberi mandat sebagai duta dukun dunia oleh PBB.
         Kok, tanpa padahal yang disebutkan dan tanpa padahal lain yang lupa atau tak sempat dan memang sengaja tak disebutkan, nama eyang Subur tiba tiba bisa populer. Bahkan, boleh dan bisa dibilang fenomenal. Bagaimana bisa disebut biasa biasa saja dan tidak fenomenal, jika popularitasnya bisa langsung melebihi popularitas harga bawang merah dan bawang putih yang kerap diberitakan saat harganya naik mencapai langit tinggi
           Saya tidak percaya kalau ada pihak tertentu yang sengaja merancang untuk meningkatkan popularitas eyang Subur. Sebab, kalau pun dijadikan pemeran utama di sebuah sinetron serial televisi yang bisa dibuat sampai seribu episode, belum tentu ada produk yang berani pasang iklan, mengingat kepeminatan pemasang iklan dipengaruhi oleh rating
     Saya yakin, meski ratingnya tidak jeblok, tapi pasti sangat kecil dan membuat durasi iklan hanya terisi pengumuman dari televisi agar berkenan memasang iklan di sinetron yang dibintangi eyang Subur
        Saya pun tak yakin jika disebut tak ada yang merancang , karena tanpa hal itu, seorang artis saja tak akan bisa mencapat tingkat popularitas yang diimpikan. Apalagi, yang namanya eyang Subur sama sekali bukan artis dan pekerjaannya hanya seperti yang disebutkan Adi Bing Slamet, seseorang yang membuka praktik perdukunan.             
       Di Indonesia, mana ada orang yang dengan lantang, berani blak blakan dan dengan sikap gagah perkasa mengaku dirinya pernah pergi ke seorang dukun untuk minta sesuatu. Kalau pun misalnya ada yang memergoki, pasti segera memberi jawaban yang diplomatis. Dia akan menjelaskan  kedatangannya ke sana hanya sekedar ingin bersilaturahmi dengan orang yang layak disebut sesepuh karena usianya dan bukan karena reputasi positifnya. Dia tak akan mengatakan, yaa saya memang baru saja berdukun, karena ingin begini dan begitu. Memangnya kenapa?
     Tak mungkin ada yang blak blakan seperti itu, karena meski sebenarnya banyak yang masih pergi ke dukun tapi selalu dilakukan dengan sangat rahasia. Malah, kalau perlu, cicik di dinding rumahnya pun nggak boleh tau. Apalagi burung beo peliharaannya, harus diprioritaskan sebagai mahluk yang paling tidak boleh tahu. Sebab, burung beo sangat gemar ngoceh dan ocehannya bisa membuka aib sang tuan yang sebenarnya suka pergi ke dukun.
      Lantas, bagaimana nama eyang Subur seketika mencuat dan popularitasnya jadi begitu fenomenal?
     Menurut hemat saya, Adi Bing Slamet, juga bukan sosok yang membuat nama eyang Subur jadi sedemikian terkenal. Begitu pun rekan rekan Adi Bing Slamet yang juga artis dan kebetulan sudah tak suka lagi dengan eyang Subur karena begini dan begitu, seperti yang mereka uangkapkan di media.
        Media itu sendiri - baik televisi maupun cetak, sama sekali tak bisa disebut sebagai pihak yang telah mempopulerkan sang eyang. Sebab, tanpa nara sumber seperti Adi Bing Slamet, awak media malah tak akan pernah tahu siapa eyang Subur sesungguhnya. Malah, kalau pun tahu siapa eyang subur, tanpa nara sumber, media tak akan mau mempublikasikannya. Sebab, sosoknya dianggap tak layak dijadikan berita
         Lantas, siapakah yang membuat masyarakat merasa dihebohkan karena nama eyang Subur selalu muncul di layar kaca dan dikertas koran maupun majalah?
        Menurut hemat saya, semua bisa terjadi seperti ini karena kita semua ingin diingatkan bahwa yang namanya aib, disembunyikan serapi apapun pasti akan terkuak, dan manakala hal yang selama ini sangat dirahasiakan mulai terkuak, akan terlihat bagaimana sebenarnya akhlak seseorang yang selama ini dikenal sebagai ini atau sebagai itu.
        Dan kita- sebagai umat yang beriman kepada Allah, tentu saja harus tetap istiqomah, dengan tidak mencoba coba atau malah sengaja mendatangi seorang dukun untuk minta sesuatu yang paling diinginkan. Baik dengan cara sembuyi sembunyi apalagi secara terbuka dan blak blakan.
        Mengapa? Karena siapapun yang melakukan sesuatu, jika yang dilakukan tidak diridhoi oleh Allah, maka aib dari perbuatan yang disembuyikan dengan sangat rapi, pada akhirnya pasti akan terbuka. Serapi apapun membungkus rahasia yang aslinya berupa aib, akhirnya akan  berantakan, dan tercecer kemana mana. Baunya yang menyengat akhirnya tercium oleh masyarakat Jika sudah seperti itu, maka fenomena apakah yang sebenarnya tersembunyi  dan kelak akan muncul di balik  fenomena eyang Subur?
          Wallahu Alam.
                                                                                                                             

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "FENOMENA EYANG SUBUR"

Post a Comment