HAMBALANG : KASUS RAWAN ILALANG


oleh : Wiarsih Asikin

      Kalau suka sama kucing belang
      Jaga dan rajinlah memberi makan
      Kalau kita lihat masalah hambalang
      Terbaca jelas adanya luapan keserakahan


      Mestinya, keserakahan harus dicegah. Jika tidak dan malah merambah ke setiap jiwa, yang kemudian terjadi adalah perbuatan nista, yaitu perbuatan yang merugikan banyak pihak karena Proyek Pusat Olahraga Hambalang, mestinya, membuahkan hasil yang banyak membawa manfaat - khususnya untuk dunia olahraga, dan bukan malah membawa banyak mudarat. Karena yang dihasilkan dari Hambalang adalah mudharat, maka seorang menteri yang mestinya mampu membangun negeri melalui bidang olahraga, karena Hambalang malah mampu menggiring dirinya menjadi tersangka.
      Ini kenyataan yang sangat memprihatinkan.
      Keprihatinan yang disebarkan oleh proyek Hambalang, memanjang karena untuk menguak tabir berapa ratus milyar dana proyek yang "Dipenggal" oleh mereka yang diberi amanah tapi dilaksanakan dengan jiwa serakah, tidak bisa dianggap mudah. Dan untuk mengetahui hal itu, turut campur Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tak bisa diabaikan. Lewat BPK yang mengaudit keuangan, baru bisa diuraikan berapa jumlah kerugian proyek Hambalang dan siapa yang bermain untuk menikmatinya.
      Hanya, BPK tak bisa menjamin kalau tugas melakukan audit bisa dilakukan dalam waktu singkat. Penuntasan kasus Hambalang pun, jadi tersendat. Mereka yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, masih bisa bernafas lega karena sebagai tersangka masih dibiarkan bebas dan malah tidak ditahan padahal rakyat berharap mereka sudah dijebloskan ke penjara.
      Akankah kasus proyek Hambalang segera bisa dituntaskan oleh KPK setelah terbetik kabar, hari ini, Jumat, 23 Agustus 2013, BPK menyerahkan hasil kerja mereka yang memakan waktu lama ke Dewan Perwakilan Rakyat ?
       Yang jelas, hingga hari ini Hambalang masih menjadi kasus yang dipenuhi ilalang karena di balik proyek megah yang mestinya memegahkan prestasi olahraga Indonesia - tapi nyatanya malah meruntuhkan nama orang ternama, begitu banyak yang harus diurai karena di dalamnya dipenuhi oleh berbagai kepentingan mereka yang berkuasa, dan demi kepentingan itulah, nama baik mereka runtuh karena untuk kepentingan yang diprioritaskan, tindakan korupsi pun dilakukan.
      Apakah korupsi di Indonesia membudaya karena setiap kegiatan pembangunan disebut dengan kata yang sama, Proyek. Jika proyek menjadi penyebab utama maraknya korupsi di berbagai instansi, apa yang kemudian harus diganti dan diperbaiki ? Mengubah Proyek menjadi Protek atau mengubah sistem pengangkatan pejabat dengan cara melakukan TEST MORAL secara komprehensip. 
      

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "HAMBALANG : KASUS RAWAN ILALANG"

Post a Comment