KETIKA ANDAIKATA BERMURAM DURJA

oleh : Wiarsih Asikin

BIASANYA, andaikata selalu ceria. Bahkan, dia pernah berikrar sepanjang hidupnya tak akan mau masuk ke ranah yang membuat hati susah. Sebab, bermuram durja pertanda tak mampu menikmati hidup yang begitu banyak variasi keindahannya.

Namun, mengapa akhirnya janji itu seperti terlupakan dan sudah seminggu , ANDAIKATA hanya bisa bermuram durja? Kemanakah keceriaannya yang selama ini selalu bersinar?

"Wah, jangan tanya kepada saya. Sebab, saya tak pernah mendengar ikrar dia. Lagi pula, saya tak peduli karena sampai saat ini, ANDAIKATA juga belum pernah menceritakan masalahnya kepada saya, " ujar bu MISALKAN, yang selalu berprinsip tak akan ingin mencampuri urusan siapa saja, kecuali yang punya masalah datang kepadanya dan meminta dirinya memberi saran atawa solusi

" Tapi, bu," UMPAMA.langsung mengajukan protes pada MISALKAN
"Bagaimana pun, ANDAIKATA masih sejawat kita. Malah, bisa dibilang, tanpa ANDAIKATA, kita tak pernah bisa jadi sinonim yang  oleh banyak orang diakui sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan"

MISALKAN tahu, mengapa dirinya diprotes. Hanya, sulit baginya untuk marah apalagi tidak setuju pada protes. Terlebih, yang melakukan protes adalah UMPAMA, yang selama ini sangat dekat dengan MISALKAN dan dirinya tahu, yang dikatakan UMPAMA tidak keliru, karena memang mereka merupakan satu kesatuan yang di mata orang banyak tidak bisa dipisahkan.

" Lalu, apakah saya harus memanggil JIKALAU agar segera meluncur kesini dan bersama sama membahas kegalauan ANDAIKATA yang seminggu belakangan hanya bisa bermuram durja, tanpa pernah mau mengurai senyum, meski semalam bulan bersinar begitu indah?" Tanya Bu MISALKAN

UMPAMA tak mau buang waktu. Dia langsung setuju dan meminta kepada MISALKAN agar secepatnya memanggil JIKALAU agar mereka bisa secepatnya mendapatkan solusi, sehingga secara bersama sama dapat mengajak ANDAIKATA untuk kembali kepada kesehariannya yang senantiasa ceria dan begitu mudah mengumbar senyumnya yang begitu indah

Tak percuma ketiganya bertemu. Sebab, tak lama kemudian mereka mendapatkan solusi yang dianggap paling jitu, dan setelah ketiganya meyakini solusi tersebut dapat menyingkirkan penyakit bermuram durja yang tengah menyerang ANDAIKATA, lantas mereka sepakat untuk menemui ANDAIKATA, yang tengah bermuram durja di sebuah taman umum.

Begitu melihat ketiga rekannya, ANDAIKATA segera menyambut dengan sesungging senyum indah dan ketiga rekannya sama sekali tak menyangka, jika begitu mereka datang, ANDAIKATA sudah langsung memamerkan keceriaannya.

Belakangan, ketiga rekannya baru paham, mengapa ANDAIKATA mendadak mampu melenyapkan muram durjanya. Dan mereka tidak kaget. Sebab, lebih dahulu tahu kalau KPK sudah memeriksa Wakil Presiden di Istana Wapres.

Sedangkan ANDAIKATA, baru saat itu mendapat kabar tentang kinerja KPK yang telah melaksanakan tugasnya. Dan memeriksa Wapres Budiono, menandakan, lembaga yang dipimpin Abraham Samad, tidak memandang siapa yang akan diperiksa. Tapi, hanya memandang, hukum harus ditegakkan dan di mata hukum, tak ada yang boleh merasa kebal hukum

" Saya setuju, karena hukum memang harus jadi panglima," ujar ANDAIKATA, sembari memeluk ketiga sahabatnya. Membuat UMPAMA, MISALKAN dan JIKALAU serempak menarik nafas lega

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "KETIKA ANDAIKATA BERMURAM DURJA"

Post a Comment