DI BILIK SUARA

oleh : Wiarsih Asikin


BESOK, tak hanya saya yang dipanggil dan dipersilahkan masuk ke bilik suara setelah dipanggil dan diberi beberapa lembar surat suara oleh petugas TPS. Besok, bukan sebatas saya dan keluarga yang datang ke TPS untuk mencoblos, Sebab jutaan warga pun melakukan hal yang sama. Masing masing akan menentukan pilihan dan entah caleg dari partai mana yang akhirnya kelak terpilih dan berongkang ongkang kaki di gedung dewan, sembari merancang kegiatan study banding ke berbagai negara dengan alasan mencari data

Padahal, internet adalah simbol kemajuan dan dari sana dapat menggali informasi apapun yang dibutuhkan. Tapi, di mata anggota dewan, study banding ke negara tujuan lebih konkrit karena di sana bisa langsung dapat data yang diinginkan yang imbasnya bisa melancong ke negeri orang dengan biaya gratis lantaran sudah dianggarkan.

Besok, bukan suara kita yang menentukan apakah Indonesia akan benar benar bisa mensejahterakan rakyat atau malah sebaliknya. Sebab yang kemudian bekerja adalah pejabat di eksekutif dan anggota dewan tidak melaksanakan pembangunan. Mereka sebatas mengawasi dan tugas lainnya sebatas legislator. Jadi, nggak mungkin seorang atau ratusan anggota dewan merancang alokasi anggaran untuk rakyat yang masih jadi pengangguran, sehingga  per bulan setiap pengangguran mendapat jatah tunjangan dana hidup jutaan rupiah

Mereka juga tidak merancang gedung sekolah dan gedung perkantoran, karena yang melakukan itu semua adalah eksekutif sedangkan anggota dewan berada di ranah legislatif. Jadi, besok saya milih bukan karena caleg akan jadi pelaksana pembangunan. Melainkan sebagai legislator. Untuk itu,caleg yang di masa kampanye mengumbar janji akan mempercantik jalan di komplek perumahan dan lain sebagainya, tentu saja tidak akan saya pilih karena yang jelas bukan janjinya. Tapi bohongnya.

Besok, saya, keluarga, tetangga dan seluruh masyarakat yang layak memilih, akan punya cerita masing masing, mulai soal siapa yang dipilih sampai apakah yang dipilih - bila terpilih, benar benar bekerja untuk mengawasi dan melegislasi atau hanya datang duduk dan dapat duit, setelah mengikuti rapat dengan tidak tau apa yang dibahas karena selama rapat, lebih fokus untuk memanjakan kantuknya.

Bobo saat rapat bagi anggota dewan memang bukan hobi. Tapi budaya pindah tempat untuk tidur

Selamat menikmati suasana di bilik suara dan semoga, di sana kita dapat mencoblos yang patut dan layak dipilih. 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "DI BILIK SUARA"

Post a Comment